Kasus Polisi Tembak Mobil, Kapolda Sumsel: Kapolres Tidak Terlibat!

Kasus Polisi Tembak Mobil, Kapolda Sumsel: Kapolres Tidak Terlibat!

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Agung Budi Maryoto memastikan tidak ada keterlibatan Kapolres Lubuklinggau AKBP Hajat Mabrur Bujangga terkait penembakan oleh anggotanya saat melaksanakan razia yang berujung maut di Lubuklinggau.

“Tidak ada keterlibatan (Kapolres Lubuklinggau), jadi tidak akan diganti. Tersangkanya sementara tunggal itu saja (Brigadir K),” ujar Agung Budi Maryoto di Mapolda Sumsel setelah merilis penangkapan narkoba oleh BNN, Kamis (27/4/2017).

Saat ini, tim penyidik Polda Sumsel sedang melakukan pemeriksaan dan penyidikan terhadap Brigadir K, termasuk para penumpang dan pengemudi yang kabur saat razia hingga menewaskan dua penumpang mobil Honda City yang dikemudikan Gatot Sundari alias Diki (30) itu. Razia saat itu dilakukan di pertigaan Jalan Fatmawati, Kecamatan Lubuklinggau Timur I (Lingkar Utara).

“Penyidikan sedang memeriksa saksi-saksi, ini kan belum semua diperiksa. Jadi masih melengkapi berkas Brigadir K dulu. Termasuk rekonstruksi itu menunggu pemeriksaan selesai. Kalau belum diperiksa saksi-saksi kan nanti bisa salah. Setelah sopir sehat, akan langsung diperiksa,” ucapnya.

Saat ini penyidik telah memeriksa sebelas saksi yang berada di lokasi kejadian. Kesebelas saksi tersebut merupakan anggota kepolisian yang ikut melaksanakan razia di bawah pimpinan Kapolsek Lubuklinggau Timur I AKP M Ismail.

Akibat insiden itu, Brigadir K, yang merupakan anggota Sabhara Polres Lubuklinggau, ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolda Sumsel, setelah melepaskan tembakan saat mengejar mobil yang ditumpangi delapan orang tersebut. Surini (54) tewas di lokasi penembakan, Jalan Moh. Soeharto, akibat tertembus timah panas di bagian dada, perut, dan paha.

Selain Surini, korban tewas lain adalah indra (33). Indra mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH), Palembang, Senin (24/4) subuh, setelah tertembus peluru di bagian leher tulang belakang hingga tenggorokan dan menjalani perawatan intensif selama enam hari.

Leave a comment